QR Code Business Card

Home » Kesehatan » Dinkes Optimis Pelaksanaan Imunisasi Capai Target 95 %

Dinkes Optimis Pelaksanaan Imunisasi Capai Target 95 %

Majalengka,(Sinarmedia).-

Petugas kesehatan tengah mengimunisasi balita

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Majalengka optimis target pelaksanaan pekan imunisasi campak dan polio mencapai 95 % dari seluruh jumlah sasaran balita 181.887 jiwa. Klasifikasinya terdiri dari balita usia 0-59 bulan anak sasaran campak sebanyak 80.852 jiwa dan sasaran polio usia 9-59 sebanyak 93.385 jiwa.

Sejak dilaksanakan pencanangan kampanye campak dan polio tahun 2011 yang digelar di desa Sukasari Kidul Kec. Argapura pada tanggal 18 oktober dan akan berakhir pada 18 Nopember mendatang. Petugas surveylad yang ada di seluruh Majalengka mulai dari Pustu, Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit terlihat getol memberikan pelayanan imunisasi kepada masyarakat.

Kepala Dinkes Kab. Majalengka, dr. Maman S Gani, MARS, melalui Kasie Imunisasi Surveyland dan Matra, Ida Heriyana SKM, mengatakan, pihaknya optimis pelaksanaan imunisasi akan mencapai target minimalnya 95 persen dari seluruh jumlah balita yang ada di kota angin ini.

Menurut Ida, pencapaian imunisasi sampai dengan awal bulan nopember sudah mencapai 90 persen, dimana untuk sasaran campak balita yang sudah diimunisasi sebanyak 72.267 dari total 80.852 jiwa dan untuk sasaran polio sebanyak 86.487 persen. Itu artinya tinggal 10 persen lagi dari jumlah balita yang belum mendapatkan pelayanan imunisasi.

“Sampai tanggal 18 Nopember mendatang kami optimis pelaksanaan imuniasi mencapai target lebih dari 95 %. Ya mudah-mudahan bisa mencapai 100 % walau pun itu dirasa cukup sulit,” katanya Ida saat ditemui Sinarmedia diruang kerjanya belum lama ini.

Proses imunisasi dilakukan serentak di seluruh desa, di tempat-tempat pelayanan yang sudah ditetapkan oleh Dinkes seperti  Posyandu, Puskesmas, Pustu dan Rumah sakit. Dimana tugas puskesmas adalah menetapkan jumlah pos yang akan memberikan pelayanan imunisasi untuk menetapkan jumlah kebutuhan tenaga, sarana dan biaya. Setiap pos minimalnya melayani imunisasi terhadap rata-rata 100 – 150 anak balita, dan untuk mencegah terjadinya KIPI para petugas di wajibkan untuk tetap berada di pos pelayanan selama 30 menit setelah proses imunisasi selesai. Begitu pun bagi para orang tua untuk tetap di pos pelayanan imunisasi selama 30 menit sesudah imunisasi dilaksanakan.

Ida menambahkan, untuk bisa mencapai target petugas kesehatan di daerah dikerahkan semua untuk terus bekerja keras agar bisa menyakinkan masyarakat terutama para orang tua untuk mengimunisasi balitanya. Pihaknya menargetkan dalam waktu dua minggu sejak pencanangan pekan imunisasi 18 oktober 2011 lalu seluruh pos telah selesai memberikan pelayanan imunisasi. Kemudian minggu ketiga di pergunakan untuk melakukan sweefing kerumah-rumah penduduk untuk mencari dan mengejar sebisa mungkin balita yang belum di imunisasi.

“Karena pada minggu keempat pelaksanaan imunisasi ini harus sudah selesai, dan tinggal menvalidasi data, evaluasi laporan logistis dan penyelesaian administrasi,” tambahnya.

Penyakit campak dan polio ini merupakan salah satu jenis penyakit menular yang berpotensi terjadinya wabah kejadian luar biasa (KLB). Dan sesuai dengan resolusi majelis kesehatan dunia (World Health Assembly) tahun 2003 Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit campak dengan melaksanakan kampanye imunisasi campak.

Berdasarkan kajian cakupan imunisasi campak rutin, perlu di lakukan pemberian imunisasi tambahan campak pada usia 9-59 bulan serta imunisasi polio pada anak usia 0-59 bulan.

Lebih lanjut kata Ida, imunisasi ini sangat penting bagi balita mencegah sekaligus menghilangkan kelompok rawan campak dan polio di daerah yang dinilai resiko tinggi. Dan mengjangkau anak yang belum mendapatkan imunisasi campak dan polio ini agar bisa mendapat pelayanan rutin, serta memastikan tingkat imunisasi di populasi cukup tinggi (herd Immunity) dengan cakupan lebih dari 59 persen.

“Apabila semua itu bisa dilaksanakan bukan tidak mustahil tujuan umum dari imunisasi tercapainya target reduksi campak dan erdikasi polio bisa terealisasi,” pungkasnya. (S.03)

Incoming search terms:

Bookmark and Share

Leave a comment

Loading...