Kamis, 01 Oktober 2009

PENGETAHUAN DASAR TENTANG KEMOTERAPI

Tiga puluh lima tahun yang lalu, pengobatan kanker padat hanya mengenal operasi dan radiasi. Apabila kedua hal tersebut sudah dilakukan, maka dianggap pengobatan sudah selesai. Pengenalan terhadap obat kemoterapi dimulai awal tahun 1900 dimana Gas Mustard yang dipakai pada Perang Dunia I dan II diketahui dapat mensupresi sumsum tulang dan system limfoid. Pada tahun 1940 mulai zat tersebut digunakan untuk terapi Limfoma. Tahun 1950 mulai diperkenalkan secara luas penemuan ini dan mulai berkembang tahun 1970. 

Kemoterapi mula-mula diberikan pada pasien oleh dokter mandiri. Namun sejak tahun 1980 mulai diberikan oleh Oncology Nurse, yaitu perawat yang sudah memiliki pengetahuan lengkap tentang kemoterapi. Mengapa tidak boleh diberikan oleh semua orang? Oleh karena obat kemoterapi adalah zat yang karsinogenik, mutagenik dan teratogenik. 


MACAM PENGOBATAN KANKER

1. Lokal : Operasi, Radiasi 

2. Sistematis : Kemoterapi, Bioterapi


HASIL PENGOBATAN PADA KANKER

1. Remisi komplit : tidak ada sisa sel ganas 

2. Remisi parsial : sisa sel ganas berkurang lebih dari 50% 

3. Stable disease : sel ganas tetap atau berkurang sedikit (<50%) 

4. Progresif disease : sel ganas membesar


 MACAM KEMOTERAPI : 

1. Kemoterapi Induksi : Pengobatan utama pada kasus lanjut 

2. Kemoterapi ajuvan : Pengobatan tambahan pada pasien yang telah mendapat terapi local 

3. Kemoterapi neojuvan : Pengobatan tambahan pada pasien yang akan mendapat terapi local 

4. Kemoterapi cara khusus : Pemberian kemoterapi pada rongga tubuh melalui pembuluh darah arteri pada sumsum tulang belakang


 JENIS KEMOTERAPI : 

1. Kemoterapi tunggal : hanya diberikan satu macam obat 

2. Kemoterapi kombinasi : Diberikan lebih dari satu macam obat secara bersamaan


CARA KERJA : 

Pada inti sel, pada waktu sel membelah (mitosis). Makin cepat sel bermitosis, makin sensitive terhadap kemoterapi. 

CELL CYCLE PHASE SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang aktif, jadi harus diberikan secara kontinyu. 

CELL CYCLE PHASE NON SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang maupun yang istirahat, jadi dapat diberikan secara single bolus.

DIBAGI BEBERAPA JENIS : 

1. Alkylating agent : Cyclophosphamid, Busulfan, Ifosfamid 

2. Antimetabolite : MTX, 5FU, Hydroxyurea 

3. Antimitosis : Vincrisrin, Vinblastin 

4. Antibiotik Antracylin : Doxorubicine, Daunorubicine 

5. Antibiotik Non Antracylin : Bleomycin, Mytomicin 

6. Antihormonal : Prednison, Tamoxipen


DOSIS : 

Dihitung berdasar Luas Permukaan Tubuh (LPB). Sedangkan LPB dihitung dengan table berdasarkan tinggi badan dan berat badan. 

Apabila tubuh pasien makin kurus selama pemberian kemoterapi seri I dan II maka untuk pemberian seri selanjutnya harus diukur lagi LPB-nya, mis: BB = 56 kg, TB = 150 cm, LPT = 1,5m2. Dosis obat X : 50 mg/m2, berarti penderita harus mendapat obat 50 x 1,5 mg = 75 mg


CARA PEMBERIAN: 

1. Oral 

2. Sub kutan atau intra muscular 

3. Topikal 

4. Intra arterial 

5. Intra kavitas : peritoneal, parikardium, pleura 

6. Intra tekal 

7. Intra vena 

Cara no. 4, 5, 6 harus diberikan dokter


WAKTU

Pemberian Intra vena 6-12 kali dengan interval waktu 2-4 minggu.


EFEK SAMPING :

Sel darah putih menurun (lekopenia) ; Penderita sangat mudah infeksi, akibatnya demam 

Sel darah merah menurun (anemia) ; akibatnya : lemah, pucat, cepat capai, pusing, nyeri dada, takikardi, respirasi meningkat. Hati-hati pada penderita yang memang sudah mempunyai kelainan jantung atau paru. 

Sel trombosit menurun (trobositopenia); akibatnya : mudah berdarah, baik di bawah kulit (petechiea), saluran pencernaan (melena), saluran pernafasan (hemoptisis), maupun pembuluh darah otak (stroke). Hal ini diperburuk apabila penderita juga mendapat radiasi pada tulang-tulang yang membentuk sel darah. 

Muntah; gelombang rasa muntah berasal dari area epigastrium, tenggorokan belakang dan seluruh abdomen. Muntah ini dilanjutkan dengan takikardi, bradikardi, hipotensi, lemah, pusing, pucat dan nafas cepat. 

Diare; pengeluaran feses dengan frekuensi lebih cepat dari normal dengan konsistensi lunak atau cair, disertai rasa sakit perut atau tidak. Cairan pencernaan dari mulai mulut sampai jejunum berjumlah 8 L/hari. Absorbsi 7900cc/hari dari vili, sisanya 100cc diekskresi. 75% pasien dengan kemoterapi mengalami kerusakan vili, mengakibatkan gangguan absorbsi. 

Konstipasi; gangguan pergerakan usus karena kemoterapi. Tetapi hal ini jarang terjadi. 

Kebotakan; hilangnya rambut temporer, walaupun dalam prosentase kecil ada yang permanen. Hal ini disebabkan karena penghancuran inti sel basal dari folikel rambut, sehingga rambut rapuh dan mudah dicabut/rontok. Dosis kemoterapi makin besar atau pemberian yang lama akan membuat lebih cepat rontok. Bulu-bulu tubuh lain yang tumbuhnya tidak terlalu cepat tidak terpengaruh oleh kemoterapi. 

Ekstravasasi ; yaitu masuknya obat ke dalam jaringan sub-kutan sekitar infus (keluar dari pembuluh darah). Gejalanya radang hebat disertai nyeri. Apabila obat non vesicant akan sembuh dalam 1-2 hari. Sedangkan untuk obat vesicant sembuh lebih lama disertai dengan hancurnya sel. Cepat tidaknya penyembuhan tergantung dari lama dan tempat, mis : artikulus, tendon, neurovascular bundle akan lebih lama disbanding sub-kutan. Jenis obat yang termasuk vesicant maupun non vesicant dapat dilihat pada table terlampir. 

Reaksi kulit dan kuku; diakibatkan destruksi sel basal dari epidermis (sistemis) atau gangguan pada sel yang dilewati kemoterapi sepanjang vena (local). Kelainan ini spesifik untuk kemoterapi tertentu. Manifestasi klinis : eritema, urtikaria, hiperpigmentasi, teleanglektasi, foto sentitif, hiperkeratosis, acne like reaction, ulkus. 

Sistitis (radang kandung kencing); pada kemoterapi tertentu (cyclo/Ifos). Klinis terdapat nyeri buang air kecil dan hematuri. Untuk mencegah komplikasi ini dapat diberikan Mesna. 

Infeksi *Censored (mucocytis vaginalis); klinis nyeri pada *Censored, bahkan bias sampai berdarah. Timbul hari ke-5 dan menghilang pada hari ke-10. 

Mukositis dan Usofagitis; Klinik nyeri telan, ulserasi dan infeksi. 

Stomatitis; Klinik nyeri untuk makan, dapat timbul ulserasi. Timbul mulai hari ke-5 sampai 7 dan menghilang hari ke-15. 

Gangguan rasa pengecapan; gangguan rasa asam, manis, pedas. Hal ini menyebabkan nafsu makan menurun sehingga tidak jarang mengakibatkan defisiensi protein dan kalori. Gangguan tersebut bisa berkurang sedikit, hilang sama sekali, atau timbul rasa baru, disebut metallic medicinal. Hal ini disebabkan karena adanya destruksi dari taste bud. 

Kardiomiopati; kerusakan otot jantung yang karena kemoterapi bersifat permanen. 

Firbrosis paru; terjadi infiltrasi paru sehingga fungsi paru menurun 

Nefropati asam urat; pecahnya sel kanker karena obat akan menyumbat ginjal sehingga fungsi ginjal menurun. 

Lelah; rasa lemah dan energi menurun sehingga selalu ingin berbaring di tempat tidur dan tidak bisa konsentrasi. 

Reaksi hipersensitif ; adalah efek samping yang sangat berbahaya, bisa mulai fase ringan sampai berat dengan tanda-tanda shock.

0 komentar:

Poskan Komentar